NIKMATI HIDUP DENGAN MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION ( SUSAH TAPI SUKAAAAK )
Satut (173), 12 Januari 2023
Entah karena guru penggerak, atau karena memang ambisi untuk meraih cita-cita yang tertunda, atau alam mendengar hasratku yang menjadi magnet hingga menarik takdirku ingin menjadi penulis. Walau aku sendiri, entah kapan, aku tak tahu, untuk menghasilkan buku sebagai wujud dari cita-citaku. Tapi nyata aku merasa, aku lebih kuat dan memiliki daya dukung dari belajar di KBMN, apalagi aku semakin mengenal Om Jay, Om Dail dan Tim Solidnya, bangga dan beruntung bisa mengenal mereka. Ingin rasanya untuk terus menulis, walau banyak kendala, dari buntunya ide, banyaknya tugas rutinitas di sekolah, belum lagi tugas selama masa pembekalaan guru penggerak, sampai arah tulisanku entah kemana karena keawamanku, hehehe. Tapi Menjadikan Menulis sebagai Passion adalah healing yang beda dari yang lain.
Aku baru tahu, kalau menulis adalah cara healing, dan itu sangat berbeda. Sesuatu yang beda dari biasanya, itu rasanya nikmat 'banget', karena susah untuk berhenti ketika ada ide, teruuusss mengalir. Beda yaa dengan cara healingnya tuh belanja, akan berhenti kalau uangnya habis. Ini nih yang membuat materi kedua ini luar biasa. Aku belajar hal baru yang belum pernah sama sekali aku tahu, ilmu baru dari Bunda Cantiq, yaitu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. dengan didampingi Mbak Widya Setianingsih, S.Ag. sebagai moderatornya, membuatku kerasan untuk terus mantengin WAG KBMN. Closing yang indah, puitis dan berkesan dari Mbak Widya. Nyontek ahhh, hihihi.
Sobat nusantara yang luar biasa
Malam semakin memeluk rasa kantuk
mengajak netra terpejam menunduk
"Ada yang menjalin hubungan jarak jauh
Ada pula yang sebenarnya tak berjarak
Namun tetap terasa jauh
Tapi kita di sini dekat walaupun berjarak
Rindu walaupun tersekat
Terjalin erat dalam deretan abjad
Dan kita menguraikannya
Dalam pusaran aksara penuh makna
Dalam karya kita akan bersua
Menjadi jembatan penghubung
Ungkapan rasa cinta
Closing yang bagus dan berkesan . Terima kasih Mbak Widya. Terima kasih yang tak terhingga untuk Bunda Sri Sugiastuti, semoga keberkahan dari ilmu yang Bunda ajarkan akan terus mengalir sebagai bekalan amal baik Bunda. Darimu aku mengenal istilah baru tentang kedialektikaan yang sampai sekarang aku masih penasaran, ditambah lagi dengan tampilan materi di powerpoint atau canva Bunda, waah, mantap.
Benar adanya apa yang pernah disampaikan Om Jay, justru yang sakit yang banyak menghasilkan karya, dan menulis adalah obat untuk menyembuhkan luka. Aku masih terluka karena mutasi ini, aku harus mengurus kenaikan golongan tapi di tempat baru aku harus memulai dari nol untuk mencari teman, tertunda sudah. Untuk registrasi di aplikasi Kierun, tapi masih bingung. Ya Allah, semua karunia yang Kau beri semoga menambah spirit lebih.
Comments
Post a Comment