WRITER'S BLOCK MELANDA, IMPOTEN KARYA


 Gedung A 173, 25 Januari 2023


Materi ke 7 kali ini diawali dengan mengajak audience menyamakan persepsi terlebih dahulu tentang makna menulis. Ternyata menulis itu maknanya luas, karena yang dihasilkan beragam, ada skenario, cerpenis, novelis, jurnalis, blogger dan lain-lain yang seprofesional apa pun orang itu pasti terkadang terkena virus writer's block, tema materi 7.  Writer's block adalah keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Tema ini sangat menarik bagiku, Ibu Ditta Utami, S.Pd., Gr. sangat pandai mengemas materi sehingga membuatku merasa bahwa aku memang bukan tidak mampu menulis, hanya writer's block saja, karena siapa pun mengalaminya. padahal, aku merasa benar-benar malas menulis karena kemampuanku minim untuk itu. Namun Ibu Rallyanti, S.Sos., M.Pd. sebagai moderator pandai mengimbangi materi ini dengan memberikan kata-kata motivasi yang mujarab. Senin malam Selasa, 23 Januari 2023 pukul 19.00, sedap nian, kemasan materi kali ini membuatku semakin haus ilmu. Apalagi, kusimak ternyata Bu Ditta menulis buku diary dalam bahasa Inggris semasa sekolahnya. Waah, hebat bisa multibahasa juga. Aku mah soal bahasa Inggrisnya little little i can, hehehe. Menurut beliau, menulis itu bisa menjadi self healing yang baik. Jadi flasback lagi nasihat Bunda Sri Sugiastuti. Lanjut Bu Ditta menyampaikan bahwa beberapa psikolog bahkan menyarankan pasiennya untuk menulis karena bisa mengatasi depresi. Lagi-lagi teringat Om Jay, bahwa yang sakit yang banyak menghasilkan karya. Berarti salah satu cara mengatasi writer's block salah satunya adalah depresi yaaa, eh! bercanda. 

Istilah writer's block sebenarnya sudah ada sejak 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika. Kita harus mampu mengenali penyebabnya agar terhindar dari writer's block yang menyebabkan kita jadi sangat malas menulis dan akhirnya kita jadi impoten untuk menghasilkan karya. Ibarat penyakit, hal ini bisa datang kapan saja, dan akan berkelanjutan. Ada beberapa hal yang menyebabkan kita WB, yaitu mencoba metode/topik baru dalam menulis, stres, lelah fisik/mental. Cara mengatasinya adalah mencoba hal baru, membeca buku ringan yang bisa menambah kosakata. satu lagi, janganlah terlalu perfeksionis karena akan menyebabkan WB. 

Menyenangkan sekali materi ke 7 ini, ramai dengan pertanyaan-pertanyaan yang semoga saja aku tidak dilanda writer's block. Walaupun jujur, mungkin bukan karena itu aku tak menghasilkan karya, tapi karena memang kemampuanku tak seberapa. bakatku pun pas-pasan. Namun, akan kucoba semampuku untuk menulis, karena aku bukan siapa-siapa. Sepertinya, dengan menulis, aku merasa diriku lebih berarti dan bermanfaat, minimal untuk diriku sendiri. Terima kasih Bu Ditta dan Bu Rallyanti. Untukmu KBMN, tararengkyuh.

Comments

Popular posts from this blog

MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH ? WHY NOT ?

MPOK AAM HURHASANAH, INSAN LITERASI YANG MENGINSPIRASI